Palembang, 18-20 Februari 2019
Perkembangan teknologi alat angkut yang semakin cepat membuat jarak antar Negara seolah semakin dekat karena waktu tempuh yang semakin singkat, sehingga mobilitas orang dan barang semakin cepat melebihi masa inkubasi penyakit menular. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap risiko penularan penyakit secara global. Ancaman global yang dihadapi yaitu New Emerging Infectious Disease dari Negara lain yang berpotensi masuk ke Indonesia, Penyakit yang masih merupakan masalah, kemudian berkembang (Emerging Disease), yaitu munculnya strain mikroba baru sebagai akibat resistensi antibiotika, serta perilaku masyarakat yang tidak mendukung pola hidup sehat serta penyakit yang dianggap bukan masalah lagi muncul/berpotensi untuk muncul kembali (re-emerging disease).
Ketiga ancaman global tersebut berpotensi untuk menimbulkan masalah yang dapat membahayakan kondisi kesehatan masyarakat Indonesia. Apabila penyakit – penyakit tersebut telah menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), perlu tindakan agar tidak meluas ke wilayah lain dan mengurangi/menanggulangi dampak yang ditimbulkannya.

Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan maka Kantor kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang dituntut untuk mampu mengatasi KLB yang terjadi di wilayah kerjanya dan juga mampu berkoordinasi dengan instansi terkait dalam kesiapsiagaan penanggulangan Penyakit di pintu masuk negara.
Kegiatan ini juga dilaksanakan dengan jumlah peserta kegiatan sebanyak 55 orang, terdiri dari berbagai instansi, diantaranya satuan kerja vertikal di bawah Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten, Puskesmas Tanjung Api-Api, Puskesmas Plaju, Puskesmas Talang Betutu, Puskesmas Boom Baru dan puskesmas Sukarami.

- Melakukan deteksi dini dan respon penyakit infeksi emerging di pintu masuk negara (bandara, pelabuhan, dan PLBDN),
- Melakukan deteksi dini dan respon PHEIC di pintu masuk negara (bandara, pelabuhan, dan PLBDN)
- Menjelaskan prinsip tata laksana kasus penyakit infeksi emerging di Rumah Sakit
- Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi di fasyankes dan masyarakat
- Melakukan pengelolaan spesimen penyakit infeksi emerging serta melakukan komunikasi risiko
